Musyawarah Nasional Perisai Diri

EnglishFrench German SpainItalianDutch

RussianBrazil JapaneseKoreanArabic Chinese Simplified
Terjemahkan Bahasamu Disini

"Siapa saja yang ingin mencapai sukses, haruslah mendaki dan memanjatnya; bukan melompatinya..." (R.M.S. Dirdjoatmodjo - Pendiri Perisai Diri

Jumat, 02 Maret 2012

Herdjoko
Surabaya (PD)

Mas Ir Nanang Soemindarto terpilih menjadi Ketua Umum Silat Perisai Diri dan Mas Drs Noer Hasdiyanto SH terpilih menjadi Ketua Presidium Dewan Pendekar Perisai Diri dalam Musyawarah Nasional Perisai Diri yang digelar di Kampus STESIA Surabaya 10 - 12 Desember 2010.

Munas itu dihadiri oleh 17 dari 21 utusan yang berhak hadir. Utusan dari luar negeri yang datang adalah...
Komisariat Australia. Sidang Munas dipimpinn oleh Mas Syaukat Ali (Yogyakarta), Mas Heru (Surabaya), dan Mas I Made Astrama (Bali).

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka jumlah utusan yang hadir telah memenuhi syarat karena sesuai aturan minimal harus dihadiri oleh dua per tiga dari seluruh utusan yang berhak hadir.

Salah satu pimpinan sidang, Mas Syaukat Ali menjelaskan, dari Munas itu ada beberapa perubahan di AD/ART. Misalnya, ujian adalah urusan Pengurus Pusat dan untuk pengujinya, Pengurus Pusat berkoordinasi dengan Dewan Pendekar.

Organisasi Dewan Pendekar berupa Presidium yang terdiri atas lima (5) orang, dan diketuai oleh Mas Noer Hasdiyanto. Kepengurusan Dewan Pendekar sama dengan Pengurus Pusat dan bertanggung jawab kepada Munas.

"Selain itu, untuk penyebutan istilah pengda (pengurus daerah) dan seterusnya, maka Perisai Diri mengikuti Undang-undang Keolahragaan, yaitu menggunakan istilah Pengurus Provinsi," ujar Mas Syaukat Ali.

Sementara di bidang teknik, nama-nama istilah teknik diusulkan untuk kembali ke nama-nama aslinya. Misalnya saja samcian (balik badan), gwakang (pernafasan), dan sebagainya.

"Bagaimana detilnya soal materi teknik dan kerohanian, itu merupakan tugas dari Dewan Pendekar," katanya.

Mas Nanang terpilih menjadi Ketua Umum secara aklamasi yang dipilih melalui tujuh (7) orang formatur. Mereka adalah tiga orang pendekar (Pendekar Historis Mas Arnowo Adji, Pendekar Mas Sigit Prakoso, dan Pendekar Muda 1 Mas Heru. Kemudian satu orang wakil dari Pengurus lama adalah Mas Noer Hasdiyanto, dan 3 orang wakil dari Pengda/Komisariat. terdiri dari Mas Syaukat Ali (Yogya), Made Astraman (Bali), dan Mas Arief (Maluku).

Formatur bersama Ketua Umum terpilih bekerja dalam waktu 30 hari untuk melengkapi susunan pengurus dan juga Mas Noer Hasdiyanto bertugas menyusun anggota presidium lainnya (4 orang) dalam waktu 30 hari.

Di sela-sela acara Munas itu juga digelar ujian kenaikan tingkat. Siapa saja yang mengikuti ujian kenaikan tingkat dan siapa yang lulus atau mengulang, semua menjadi wewenang Pengurus Pusat sebagai penyelenggara.

Sumber : www.perisaidiri.org

0 komentar:

Posting Komentar